Ada sebuah perbedaan yang tipis antara kedisiplinan dan hukuman. Kedisiplinan adalah memberikan petunjuk yang benar dalam melakukan sesuatu. Sedangkan hukuman adalah hukuman, yakni memberikan ganjaran untuk membuat seseorang menjadi jera.
Pada anak-anak, mereka biasanya akan memberikan respon yang lebih baik terhadap petunjuk dibandingkan dengan hukuman. Dengan dasar teori inilah, banyak orangtua yang pada akhirnya mencoba mendisiplinkan anak mereka dan mengesampingkan hukuman. Walaupun, sering kali -diakui atau tidak- banyak orangtua yang merasa gagal mendisiplinkan anak mereka tanpa menghukum.
Akan tetapi, pada saat-saat tertentu, hukuman pun dapat menjadi penting bahkan harus. Mengapa?
- Karena hukuman mengajarkan anak tentang hubungan sebab akibat. Hukuman membantu anak-anak untuk sadar bahwa setiap hal yang mereka lakukan memiliki konsekuensi, baik itu terhadap diri mereka sendiri maupun orang lain.
- Hukuman dapat membuat anak belajar bertanggungjawab terhadap perbuatan mereka sendiri. Jika seorang anak melakukan sebuah perbuatan yang keliru, maka ia akan belajar bertanggungjawab dan menghadapi masalahnya.
- Hukuman dapat menegaskan kembali garis batas yang telah ditetapkan antara perbuatan yang benar dan perbuatan yang salah, atau perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dilakukan.
Namun, yang harus diperhatikan adalah bahwa hukuman yang diberikan terhadap seorang anak haruslah sebuah hukuman tanpa penghinaan. Tujuan menghukum bukanlah untuk merendahkan seorang anak, namun membuatnya sadar untuk lebih bertanggung jawab.
Leave a Reply