MEMBANTU SI KECIL MENGATASI RASA TAKUT

Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak pun memiliki ketakutan-ketakutan tersendiri terhadap sesuatu. Misalnya, anak-anak takut gelap, takut akan suara-suara tertentu, takut ke kamar mandi, takut hantu, takut binatang tertentu, dsb.

Bagaimana cara orangtua membantu mengatasi rasa takut tersebut?

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu si kecil Anda mengatasi rasa takutnya:

1. Tanyakan alasan ketakutannya, dan cobalah untuk memahami perasaannya. Kadang-kadang memang ketakutan pada anak-anak ada yang “tidak masuk akal”. Namun, pahamilah, bahwa dunia mereka berbeda dengan dunia kita. Dan pola pikir mereka berbeda dengan kita. Sering kali mereka belum dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan.

2. Jelaskan secara bertahap bahwa hal tersebut tidak seharusnya ia takuti. Ketika ia mengaku takut pada “hantu”, misalnya, jelaskan padanya bahwa “hantu” adalah khayalan, jadi tidak ada. Dan tidak seharusnya ia takut pada hal yang tidak ada. Jelaskan pula, bahwa yang seharusnya ia takuti adalah Allah. Orang-orang beriman hanya takut pada Allah, dan Allah akan selalu melindungi orang-orang yang beriman kepada-Nya.

3. Bantu ia mengatasinya secara bertahap. Meminta si kecil untuk bersikap berani terhadap segala hal tentu bukanlah hal yang bijak. Bantulah ia untuk menjadi berani secara bertahap. Misalnya, jika ia takut ke kamar mandi sendiri, maka antarlah. Secara bertahap, biarkan ia membuka pintu kamar mandinya dan Anda menemaninya di luar. Lalu, setelah ia merasa lebih berani, minta ia untuk menutup sedikit pintunya, dan Anda tetap berada di luar. Kemudian, mintalah ia menutup pintunya secara penuh tanpa menguncinya, Anda bisa menyalakan lampu kamar mandi, dan tetap berada di luar. Ajak ia bercakap agar ia tahu bahwa Anda ada di luar. Setelah ia benar-benar berani, maka ia akan ke kamar mandi sendiri tanpa meminta Anda menemaninya.

4. Bacakan buku cerita tentang kisah-kisah anak pemberani. Anak-anak biasanya akan memiliki panutan tersendiri terhadap salah satu tokoh yang pernah ia baca. Nah, Anda bisa membacakan buku-buku cerita semacam itu untuknya, untuk menunjukkan bahwa menyenangkan bisa menjadi anak yang pemberani.

5. Bersikaplah bijak dan jangan terlalu protektif terhadapnya. Ketika orangtua terlalu protektif terhadap anak-anaknya, banyak melarangnya ini itu, menghalanginya mencoba hal-hal yang baru, maka anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang penakut. Cobalah untuk bersikap di tengah. Jika hal tersebut layak untuk dicoba oleh si kecil, biarkan ia mencobanya, namun tetap awasi ia dengan seksama.

First published: 31/12/2010

Re-published: 26/05/2023

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.