TRAVELLING : PERSIAPAN SEBELUM BERANGKAT UMRAH (PART 1)

Desember 2017 menjadi bulan yang sangat spesial bagi saya dan suami. Di bulan dan tahun tersebut, atas izin Allah, kami berdua dapat melaksanakan salah satu kewajiban bagi seorang Muslim, yaitu umrah atau haji kecil. Alhamdulillaah alladzii bini’matihii tathimmush shaalihaat.

Sedikit informasi mengenai hukum wajibnya umrah ini, kami mengambil pendapat Imam Syafi’i dan juga Ulama Hanabilah tentang wajibnya umrah sekali seumur hidup bagi setiap Muslim yang mampu. Artikel lengkapnya bisa mengunjungi website Rumaysho.

Mengunjungi Dua Tanah Suci ternyata membutuhkan persiapan yang matang. Dan yang terpenting dari itu semua adalah keyakinan bahwa Allah akan memudahkan setiap langkah kita. Yakin dan husnuzhan (berbaik sangka) pada Allah, bahwa Allah akan mengabulkan setiap do’a hamba-Nya. Jangan pernah ragu untuk meminta pada Allah, semustahil apapun rasanya.

1. Mempersiapkan Biaya

Biaya umrah berkisar antara 20 juta sampai dengan 40 juta per orang, tergantung pada pilihan travel dan juga fasilitas yang ditawarkan oleh masing-masing travel. Kisaran ini saya dapatkan saat survey di beberapa travel haji dan umrah yang memiliki izin operasional resmi dari Departemen Agama Pusat di tahun 2017.

Perbedaan biaya ini biasanya ada pada fasilitas dan perlengkapan sebelum keberangkatan, pilihan maskapai penerbangan, pilihan hotel  saat di Madinah dan Makkah, pilihan kamar di hotel (sekamar berempat beda dengan sekamar berdua), tanggal keberangkatan (low season dan high season beda harganya), dan juga kurs Dollar pada pilihan tanggal keberangkatan.

Biaya lainnya terkait keberangkatan adalah biaya pembuatan paspor, biaya suntik vaksin meningitis, plus tambahan untuk tes urine bagi calon jama’ah wanita, serta airport tax dan handling.

Di luar itu semua, biaya yang harus dipersiapkan adalah biaya hidup selama perjalanan dan juga uang saku bagi (istri atau anak-anak) yang ditinggalkan di rumah.

Catatan saya pribadi mengenai persiapan biaya ini adalah kita harus terus berhusnuzhan pada Allah, bahwa Allah adalah Sang Maha Pemberi Rizki. Dan Allah mampu mendatangkan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Kita hanya tinggal meminta untuk dimampukan oleh-Nya dan bertawakkal pada-Nya.

2. Memilih Travel Umrah Terpercaya dan Sesuai Sunnah

Tentu kita tahu kasus penggelapan uang jama’ah umrah yang terjadi di beberapa travel umrah gelap belakangan ini. Karena itu, penting bagi kita untuk tidak mudah tergiur dengan iming-iming harga sangat murah (bahkan tidak masuk akal) namun tidak jelas travelnya.

Umrah itu juga tidak ada masa tunggu seperti haji. Jadi ketika sudah ada uang dan membayar, bisa langsung berangkat. Jadi jika Anda diminta untuk menyetorkan uang lalu harus menunggu setahun atau dua tahun ke depan baru bisa berangkat, segera hindari travel ini.

Travel terpercaya juga harus memiliki izin dari Departemen Agama, ya. Jadi sebelum memilih, pastikan dulu bahwa travelnya memiliki perizinan resmi. Di Jogja, ada banyak travel umrah dengan izin resmi yang bisa dipilih.

Maka setelah survey kesana-sini, pilihan kami pun jatuh pada Nur Ramadhan Tours & Travel. Selain memiliki izin resmi Departemen Agama, kebetulan teman-teman saya juga menggunakan travel ini saat pergi umrah dan mereka memberikan testimoni yang baik mengenai travel ini. Dan, poin utama yang menguatkan kami memilih Nur Ramadhan adalah karena Nur Ramadhan adalah salah satu travel umrah yang memberikan bimbingan haji dan umrah sesuai sunnah. Tentunya, bagi setiap Muslim, penting untuk melaksanakan ibadah yang sesuai dengan tuntunan Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan satu lagi kemudahan yang Allah berikan kepada kami adalah kami bisa pergi umrah dengan dibimbing oleh guru kami, yaitu Ustadz Aris Munandar, M.PI.. Adalah rizki  bagi kami untuk bisa melakukan safar bersama dengan ahli ilmu seperti beliau. Maa syaa Allaah.

3. Memilih Tanggal Keberangkatan

Travel Nur Ramadhan yang kami pilih menyediakan pilihan tanggal keberangkatan umrah. Kita bisa memilih tanggal keberangkatan yang pas dengan kondisi kita masing-masing. Beberapa pertimbangan saat memilih tanggal keberangkatan :

  • Biaya, karena low season dan high season jelas beda harganya
  • Jadwal haid bagi jama’ah wanita
  • Jadwal kantor dan sekolah anak-anak yang ditinggalkan

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, qadarullah, dua bulan sebelum keberangkatan, jadwal haid saya mundur sangat jauh dari biasanya. Padahal saya sudah memilih tanggal yang sesuai (agar tidak bertepatan dengan jadwal haid saya normalnya) dan tidak bisa mundur lagi. Saya sempat merasa sedih dan khawatir. Sempat merasa tidak bersemangat, namun Alhamdulillah ada suami yang terus mendukung saya untuk terus yakin pada pertolongan Allah. Kalaupun jika qadarullah sampai mendekati keberangkatan saya belum haid juga, maka kami akan berkonsultasi ke dokter untuk meminta obat penunda haid. Dan alhamdulillaah, atas izin Allah, sekitar delapan hari sebelum berangkat, haid itu datang. Dan saya bisa berangkat umrah dalam keadaan sudah bersih dari haid.

Kemudian, kami juga memilih tanggal yang bertepatan dengan liburan anak sekolah. Kebetulan kami cukup jauh dari keluarga besar dan tidak memiliki asisten rumah tangga. Rasanya berat meninggalkan anak-anak jika masih harus berangkat sekolah tanpa kami. Dan pasti akan sangat merepotkan keluarga yang dititipi anak-anak jika harus mengurus anak-anak di masa sekolah. Dan kalau harus membolos, duh, lebih tidak tenang lagi. Harapan kami, anak-anak bisa liburan bersama nenek dan kakeknya di desa, kami bisa ibadah dengan tenang di Tanah Suci. Setelah sebelumnya sounding terus menerus ya, terutama ke si bungsu. Alhamdulillah, karena suasananya juga liburan, anak-anak yang ditinggal pun tidak bosan dan tidak menangis karena merindukan kami.

 

Bersambung in syaa Allah. 

Gambar : Nur Ramadhan Wisata

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.