WISATA KELUARGA KE KOTA BATU, MALANG

Ceritanya, kemarin kami berlibur ke kota Batu, Malang. Sudah beberapa waktu lalu sih, mengajukan proposalnya. Hanya saja, baru diapprove oleh suami awal bulan kemarin. Hehe, Alhamdulillah…

Kebetulan, ada promo tiket kereta. Saya pun berburu tiket kereta promo tersebut. Alhamdulillah, dapat. Lumayan, cukup menghemat biaya perjalanan. Ehm, saya ini termasuk penyuka promo juga. Kalau pas butuh, ya carilah yang promo. Hehe. Akhirnya, dapatlah kami tiket kereta Malioboro Ekspress kursi eksekutif, yang biaya PP-nya tidak sampai 700 ribu. Alhamdulillah. Menurun lebih dari 50% dari anggaran yang saya ajukan ke suami.

Setelah dapat tiket kereta, saya pun mencari hotel atau penginapan. Karena kami fokus ingin wisata di kota Batu, maka kami cari yang lokasinya dekat dengan tujuan wisata kami. Traveloka, Agoda, dan Booking.Com jadi “agen” kami. Info dan review di ketiga website tersebut sangat membantu kami. Dan…meski hotel dan kamarnya sama, harganya bisa berbeda. So, saya cari yang terbaik dengan harga termiring.

Suami bilang, cari hotel yang bagus sekalian, biar nyaman. Kami bawa anak 2, yang kebetulan juga si sulung baru sembuh dari sakit, dan si kecil baru mulai tertular sakit. Hmm…tawaran yang sangat memikat hati. Tapi, saya pikir, tak usahlah hotel berbintang-bintang. Harga weekend cukup membuat saya berhitung ulang, itu dana bisa buat saya kulakan dagangan lho. Hihihi. Jadi, yang pertama, kenyamanan. Maka saya pun minta ijin mencari penginapan yang “cocok” untuk kami. Daan…jatuhlah pilihan saya pada O3 Homestay.

O3 Homestay, terletak di jalan Oro-Oro Ombo, tak jauh dari BNS (Batu Night Spectacular) dan Jatim Park 2. Apa yang membuat saya menjatuhkan pilihan? Pertama, review dari pengunjung lain bagus. Kedua, ada papan tegas yang menyatakan penolakan terhadap tamu pasangan yang belum menikah (maafkan bahasa saya yang njlimet ini ya). Mantap! Ketiga, begitu sampai disana…ternyata, pilihan saya tidak salah.

Di O3 Homestay, saya memilih Family Room. Dengan harga bersahabat, kami dapat 1 kamar yang luas, 2 bed ukuran queen, TV LCD, kulkas mini, lemari penyimpanan, meja+kursi makan, 2 AC yang ngga distel pun dinginnya sudah bikin saya masuk angin, dapur kecil, dispenser, pemanas air, dan sarapan yang cukup enak. Hmm…plus kolam renang yang membuat Fafa kegirangan dan tak sabar meluncur masuk ke air, yang mana dinginnyaa…brrr…

Tambahan lagi, homestaynya menyediakan persewaan motor lho. Jadi, buat yang tidak bawa kendaraan pribadi seperti kami, itu sangat membantu. Ada laundry juga, jadi baju bisa segera dicuci setrika dan dibawa pulang dalam keadaan bersih.

Memang penginapannya tidak semegah Pohon Inn yang terkenal itu. Hehe. Dan sedang dalam renovasi, pemiliknya sedang membangun gedung baru berlantai 3. Sepertinya, akan jadi sangat bagus bila gedung baru itu sudah jadi nantinya. Semoga.

Nah, review penginapan sudah…Sekarang giliran tujuan wisatanya. Kami punya 2 hari full untuk menjelajah kota Batu. Hahah, ngga akan cukup.

Hari pertama, kami masuk ke Eco Green Park dan Jatim Park 2. Kami membeli tiket terusan seharga 125.000 perorang. Kami datang kepagian, jadi kami masuk Eco Park dulu. Dan agar tidak capek, kami menyewa e-bike. Apalagi saya bawa Faza yang gendut ini. E-bike sangat membantu dan mempercepat acara keliling-keliling kami. Eco park keren abis!

eco green park

Kami sampai heran, bisa ya barang-barang bekas itu disulap jadi benda-benda keren. Bahkan robot transformer pun ada. Ada yang unik, yaitu rumah terbalik. Saya tidak ikut masuk karena waktu itu Faza tertidur di pangkuan saya. Kata suami, bagus, walaupun agak seram. Haha…Untung ngga ikut masuk. Heboh pada jejeritan.

Selesai di EGP, kami masuk Secret Zoo. Ada banyak satwa disini. Termasuk reptil. Di ruang reptil ini saya tidak melihat apapun, kecuali lantai. Iya, saya tidak sanggup melihat “pajangan” di sekitar. Apapun bagusnya kata orang tentang si “U”, buat saya nggak bagus. Saya nggak tahan berlama-lama, jadi saya hanya melihat lantai, menyusur sepanjang ruangan itu sambil berpegangan erat di lengan suami. Dan nyaris berteriak ketika diujung pintu ada yang menyediakan berfoto dengan “U” besar. Hah! Gratis pun saya tidak mau! Fafa sampai geleng-geleng kepala dan dengan “bijak” menasehati saya : “tenang, Bunda…itu kan cuma “U”, aku aja nggak takut…”. Haiiiyaaahhh…

WP_20150912_14_35_52_Pro

Kami juga ikut melihat binatang-binatang di area khusus. Dengan membeli makanan yang disediakan, kami bisa ikut memberi makan satwa dari mobil yang membawa kami berkeliling. Ada Unta, antelop, Llama, bison, dan lain-lain. Ada singa juga…tapi kasihan, kurus singanya. Barangkali dia merindukan pasangan dan keluarganya. Hiks. Ada unta-unta bandel yang terus menerus minta makan, ada Llama yang seenaknya meludahi orang…Ada jerapah yang tinggi dan lucuuu…(entah kenapa saya paling berkesan dengan jerapah dan singa). Hheewwww…Maa syaa Allah…Ternyata ada banyak sekali satwa yang baru pertama kali kami lihat langsung disini. Kereeeennn!! Apa yang tidak ada di GL Zoo, bisa dilihat disini.

Kami baru selesai berkeliling jam 4 sore. Dari jam 9 pagi padahal. Wah…7 jam berkeliling itu benar-benar…kurang! Dan meski sudah pakai e-bike, badan tetap gempooorrr…

Hari selanjutnya, kami main ke Selecta. Tapi rupanya disana ramai dan penuh orang. Kenyamanan kami terganggu dengan adanya orang yang membuang sampah sembarangan, dan merokok dimana-mana. Hmm…kalau hari itu sepi, mungkin lebih indah. Hehe.

Sepulang dari Selecta, saya tiba-tiba demam. Sampai malam harinya, saat menemani Fafa main ke BNS, saya masih merasa tak enak badan. Duhh, rasanya ingin ambruk sewaktu-waktu. Tapi, demam dan rasa tak enak badan itu tiba-tiba menguap ketika sepulang dari BNS, suami mengajak saya pergi mencari oleh-oleh di sekitaran jalan Diponegoro kota Batu. Yap, persis di depan Lippo Plaza kota Batu, ada satu outlet oleh-oleh, yaitu Malang Strudel, yang konon katanya salah satu usahanya Teuku Wisnu. Dari situ kami mampir ke Bakso Arief, yang menyediakan bakso khas Malang. Waaahh…baksonya enak! Kalau Anda berkunjung ke kota Batu, layak dicoba. Letaknya persis di pertigaan jalan Diponegoro arah Lippo Plaza. Jangan-jangan, saya demam karena ngidam bakso Malang? Hihihi.

malang strudel 2

Khusus untuk Malang Strudel, awalnya saya googling oleh-oleh khas Malang. Keripik buah dan apel adalah oleh-oleh utama yang biasa dicari. Kemudian, seorang teman merekomendasikan Apple Strudel, yang katanya lagi kekinian di Malang. Whoa…I Love “Kekinian”. Saya pun mencari infonya lewat internet. Daan…dapatlah alamat outletnya yang ada di kota Batu.

Saat saya sedang bergumul dengan demam sepulang dari Selecta, suami saya pergi sendiri ke arah Lippo Plaza. Katanya, tiga kali muter Lippo Plaza, tak ketemu juga outletnya. Huuft…Saya sempat agak kecewa…sekaligus kasihan karena suami muter-muter ngga ketemu. Saya pun memintanya untuk pulang saja ke penginapan. Kalau masih rejeki saya, mungkin sebelum pulang keesokan harinya saya bisa mampir ke outlet di Malang kota.

Tapi, tak berapa lama, suami saya mengabari bahwa outletnya ketemu! Sayangnya…semua stok strudel habis saat itu! Hiks. Baru juga jam 5 sore…Apa Malang Strudel ini benar-benar kekinian ya, sampe segitu cepatnya habis? Saya jadi kepo…seenak apa sih.

Saat suami kembali ke penginapan, suami bilang jam 8 bisa kesana lagi. In syaa Allah, akan ada stok baru. Saya harap-harap cemas juga. Jangan-jangan langsung ludes lagi.

Tapi,  Alhamdulillaah…kesabaran berbuah manis. Sepulang dari  BNS, suami saya menepati janjinya dan membawa saya kesana. Dan yang paling mengasyikkan, saya bebas memilih mana saja yang saya sukai. Beli banyak saja sekalian, untuk oleh-oleh. Waaahhh…Alhamdulillaah. Saya pun membeli beberapa kotak varian Malang Strudel. Saya memilih rasa pisang coklat, keju, strawbery, dan apel. Daan…pilihan saya jatuh ke pisang coklat dan keju. It’s sooo….yuummmyyyy…

Jangan pernah lewatkan Malang Strudel kalau Anda ke Batu. Dijamin nyesel! Hihihi. Saudara-saudara saya pun menyesalkan kenapa saya cuma bawa sedikit. Haiyyaah…8 kotak dibilang sedikit??? Wkwkwkwk.

Saat menuliskan ini, saya merasakan keinginan untuk kembali lagi. Kota Batu memang lovely. Semoga suatu hari nanti kami bisa kembali lagi kesini. Dan menjelajah tempat-tempat lainnya. Aamiin.

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.