TELITI SAAT MEMBELI OBAT

Sebelum kita membeli obat di apotik, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu. Terutama untuk beberapa gejala penyakit yang kita sendiri masih ragu. Jangan sampai salah membeli obat lho!

Membeli obat untuk anak itu memang harus ekstra hati-hati dan teliti. Kita harus tahu obat jenis apa saja yang boleh diberikan untuk anak-anak sesuai dengan usianya, berapa takaran atau dosis pemberiannya, dan apa efek samping dari minum obat tersebut. Kenapa harus teliti dan hati-hati? Karena anak-anak jauh lebih sensitif dan peka terhadap efek samping dari obat-obatan.

Saat membeli obat, jangan lupa untuk menanyakan berbagai informasi tentang obat dan jelaskan kondisi anak yang sakit pada apoteker di apotik. Misalnya,

  • Aturan minum. Kita harus tahu berapa dosis sekali minum, diminum berapa kali sehari, kapan waktu meminumkannya pada anak, dan apakah obat tersebut boleh dicampur dengan yang lain seperti madu atau tidak.
  • Tanyakan juga apakah obat tersebut harus dihabiskan atau hanya bila sakit saja.
  • Penyimpanan. Beberapa obat-obatan tertentu membutuhkan penyimpanan khusus, seperti di kulkas atau tidak boleh kena langsung sinar matahari, dan lain sebagainya. Pastikan Anda mendapatkan informasi ini agar Anda dapat menyimpan obat dengan baik. Karena obat juga bisa menjadi racun bila ia terpapar sinar matahari atau zat lain.
  • Efek samping dan kontraindikasi dari obat-obatan tersebut.

Anda mungkin bisa cukup dengan membaca label yang tertera pada obat. Tapi, dalam kasus tertentu Anda juga membutuhkan informasi lain untuk memperjelas, terutama bila sebelumnya Anda pernah menggunakan obat yang sama, tapi ternyata si kecil Anda tidak cocok dengan obat tersebut.

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.