WASPADAI MAKANAN HARAM!!

Teliti sebelum membeli. Ini adalah pedoman yang harus dimiliki oleh setiap orang, terutama para ibu yang paling sering diidentikkan dengan dunia belanja. Lebih baik kita sedikit berlama-lama berbelanja namun meneliti setiap barang yang akan kita beli dengan cermat, daripada buru-buru namun malah salah membeli barang. Betul?

Meski negara kita sudah memiliki BPOM, LPPOM MUI, atau lembaga peneliti bahan pangan lainnya, tetap saja masih sering kita jumpai pedagang atau produsen “nakal” yang mencampur dagangannya dari barang halal dan barang haram. Kewaspadaan masih tetap harus kita miliki. Jangan sampai kita dan keluarga kita memasukkan barang haram tersebut ke dalam perut kita, meski hanya secuil.

Bagaimana caranya?

Teliti kemasan. Lihat informasi unsur atau komposisi yang terdapat dalam kemasan. Khususnya pada makanan atau minuman impor. Jika Anda menemukan unsur-unsur seperti gelatin, alkohol, jelas kehalalan produk tersebut diragukan. Selalu pastikan setiap barang yang hendak dibeli memiliki sertifikasi halal dari LPPOM MUI atau lembaga Islam lain yang diakui secara internasional.

Teliti jenis makanan. Tahukah Anda, bahwa makanan modern ternyata lebih rentan terhadap pencampuran sesuatu yang haram dibandingkan dengan makanan tradisional? Dan makanan dari restoran asing juga lebih rentan dibandingkan dengan makanan dari restoran lokal? Ambil contoh, sosis yang memiliki selongsong gelatin, atau es krim yang emulsinya dari hewan, atau keju dengan enzim renin. Atau jika Anda penggemar masakan Cina, kebanyakan pembuatannya melibatkan arak (ang ciu) dan lemak babi. Sedangkan makanan Jepang rentan terhadap campuran sake yang jelas-jelas ini merupakan khamr, dan haram hukum mengkonsumsinya. Pastikan setiap restoran asing yang Anda miliki pun memiliki sertifikasi halal dari LPPOM MUI. Atau jika Anda masuk ke restoran lokal, pilihlah restoran yang dikelola oleh orang Muslim. Jangan ragu untuk bertanya dan memastikan kehalalan makanan kepada penjual atau produsen dengan cara yang sopan.

Teliti kandungan bahan. Hindari membeli bahan makanan yang mengandung MSG, formalin, pengawet buatan, pewarna buatan, dan pemanis buatan. Mengolah sendiri makanan dari bahan-bahan yang alami lebih menyelamatkan Anda dan keluarga Anda.

Saat Anda membeli daging pun, teliti dengan cermat. Bedakan mana daging berformalin, mana daging segar, mana daging bangkai, atau daging babi.

Ciri daging berformalin:

  • Dagingnya kenyal
  • Kulitnya tegang
  • Warnanya putih mengkilat
  • Berbau khas formalin
  • Biasanya tidak dihinggapi lalat

Ciri daging bangkai:

  • Daging tidak segar, ada bercak darah dan memar
  • Baunya anyir
  • Otot dada dan paha lembek
  • Warna hati tidak segar (merah kehitaman)

Ciri daging babi:

  • Warnanya lebih pucat daripada daging sapi
  • Serat daging samar dan sangat renggang
  • Tekstur lemaknya elastis, basah, dan sulit dilepas dari dagingnya
  • Daging babi lembek dan mudah direnggangkan
  • Aromanya menyengat
  • Saat direbus, dagingnya menjadi putih dan tidak mengkerut

Ketelitian dan kehati-hatian Anda dalam berbelanja adalah bukti cinta Anda kepada keluarga Anda. Budayakan hidup sehat dengan produk-produk yang terjamin kehalalannya.

First published: 24/12/2010

Re-published: 24/03/2023

About bunda 426 Articles
Hai! Panggil saya Icha atau Bunda Fafa. Seorang perempuan biasa yang bangga menjadi istri dan ibu rumah tangga, dan ingin terus belajar untuk menjadi luar biasa dengan karya dan dedikasi. Saat ini saya berdomisili di Yogyakarta, bersama dengan suami saya tercinta, Mr. E, dan anak-anak kami, Fafa (2010) dan Faza (2014). Enjoy!

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.